Menurut penelitian, semakin sering kirim chat atau pesan teks, kamu akan lebih rentan putus dengannya lho.
Salah satu cara mempertahankan hubungan cinta adalah dengan menjaga komunikasi yang baik. Zaman sekarang, sudah banyak cara dan teknologi yang bisa digunakan untuk tetap bisa kontak satu sama lain. Gadget punya banyak aplikasi yang bisa digunakan untuk mengirim pesan atau chat.
Tapi tahukah kamu, ternyata ada efek buruknya lho terlalu sering nge-chat pacar atau pasangan. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Couple and Relationship Therapy menunjukkan bahwa hubungan mengirim pesan teks berpengaruh terhadap kepuasan menjalani hubungan cinta.
Penelitian yang diikuti orang dewasa usia 18-25 tahun ini menanyakan tentang kebiasaan mengirim pesan teks dengan tingkat kepuasan menjalani hubungan cinta. Seberapa sering mereka mengirim pesan teks ke pasangan mereka. Mereka juga ditanya, betapa sering mereka memikirkan untuk putus atau mengakhiri hubungan. Dan hasilnya berbeda antara pria dan wanita.
Wanita merasa lebih secure atau lebih nyaman jika sering menghubungi pasangan dengan pesan teks. Sedangkan pria, merasa lebih nyaman jika bisa lebih sering bertemu atau face-to-face dengan pasangan. Pria cenderung lebih sering mengirim pesan teks justru jika ia tidak serius menjalani hubungan dan tidak tertarik meneruskan hubungan.
Jadi jika kamu memaksa untuk terus nge-chat dan jarang bertemu, ini membuat pria merasa tidak diinginkan dan membuatnya mundur teratur. Secara umum, pemikiran wanita dan pria berbeda soal komunikasi. Coba bicarakan dengan pasangan, apa dia juga merasakan hal yang sama? Daripada nge-chat terus, lebih baik kalian bertemu, ladies.
Salah satu cara mempertahankan hubungan cinta adalah dengan menjaga komunikasi yang baik. Zaman sekarang, sudah banyak cara dan teknologi yang bisa digunakan untuk tetap bisa kontak satu sama lain. Gadget punya banyak aplikasi yang bisa digunakan untuk mengirim pesan atau chat.
Tapi tahukah kamu, ternyata ada efek buruknya lho terlalu sering nge-chat pacar atau pasangan. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Couple and Relationship Therapy menunjukkan bahwa hubungan mengirim pesan teks berpengaruh terhadap kepuasan menjalani hubungan cinta.
Penelitian yang diikuti orang dewasa usia 18-25 tahun ini menanyakan tentang kebiasaan mengirim pesan teks dengan tingkat kepuasan menjalani hubungan cinta. Seberapa sering mereka mengirim pesan teks ke pasangan mereka. Mereka juga ditanya, betapa sering mereka memikirkan untuk putus atau mengakhiri hubungan. Dan hasilnya berbeda antara pria dan wanita.
Wanita merasa lebih secure atau lebih nyaman jika sering menghubungi pasangan dengan pesan teks. Sedangkan pria, merasa lebih nyaman jika bisa lebih sering bertemu atau face-to-face dengan pasangan. Pria cenderung lebih sering mengirim pesan teks justru jika ia tidak serius menjalani hubungan dan tidak tertarik meneruskan hubungan.
Jadi jika kamu memaksa untuk terus nge-chat dan jarang bertemu, ini membuat pria merasa tidak diinginkan dan membuatnya mundur teratur. Secara umum, pemikiran wanita dan pria berbeda soal komunikasi. Coba bicarakan dengan pasangan, apa dia juga merasakan hal yang sama? Daripada nge-chat terus, lebih baik kalian bertemu, ladies.