Jumat, 10 Juni 2016

Deddy Mizwar: Jangan Bangun Jakarta di Atas Kemaksiatan, Saya akan Lawan Sampai Mati!

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar meneteskan air mata saat membicarakan tentang parahnya kerusakan lingkungan, khususnya yang saat ini marak terjadi di Jawa Barat dan daerah lainnya. Uraian air mata Deddy ini muncul saat menjadi narasumber dalam diskusi bersama Walhi Jawa Barat.


Wagub Jawa Barat menyampaikan hal yang berkaitan dengan reklamasi Jakarta, di mana sebagian besar material yang digunakan untuk membangun pulau buatan di Jakarta Utara tersebut berasal dari daerah di Bogor Barat. Menurut Deddy Mizwar, sebuah peradaban janganlah dibangun di atas sebuah kemaksiatan, serta mengorbankan kepentingan masyarakat lain serta lingkungan yang ada.

Untuk itu, pembangunan yang dilakukan jangan memindahkan bencana dan kemiskinan dari tempat yang satu ke tempat lainnya. “Janganlah membangun Jakarta dengan cara memindahkan bencana ke daerah lain, janganlah membangun Jakarta dengan cara memindahkan kemiskinan ke daerah lain,” kata dia, Sabtu (21/5).

Ia mengatakan saat ini reklamasi Jakarta, sebagian besar atau 80 persen eksploitasi batu, pasir, dan segala macam itu dari Bogor Barat, lalu kondisi jalanannya di sana hancur untuk masyarakat serta punglinya mencapai Rp 240 juta sehari untuk delapan pihak.

“Ini daerah tak bertuan. Seolah-olah enggak ada penegak hukum. Enggak ada penegak hukum di sana dan satu tahun itu Rp 80,4 miliar punglinya, hanya untuk membangun 17 pulau reklamasi Jakarta utara. Jadi sebuah peradaban yang dibangun atas dasar kemaksiatan menurut saya itu,” kata dia.

Melihat kondisi tersebut ia menegaskan komitmennya untuk terus melawan terhadap kerusakan lingkungan di Jawa Barat hingga mati. “Walaupun saya tahu tidak akan menang, walaupun saya tahu jauh dari menang tapi saya akan melawan terus sampai saya mati. Siapa tahu saya mati dalam keadaan melawan,” ujarnya. [AW/ROL, Antara]

silahkan like and share jika dirasa bermanfaat
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

Tidak ada komentar