Ilustrasi Pasangan Belum Menikah Via Cheatseet.com |
Nafsu syahwat tinggi bagaimana cara mengatasinya? Bagi Anda yang memiliki nafsu syahwat tinggi namun masih belum menikah, sebagian mengatakan menjadi masalah, bingung bagaimana cara menyalurkannya. Tak bisa dipungkiri kondisi seperti ini ada yang melakukannya dengan cara mengeluarkan sp_rma secara paksa. Dan jika ini terlalu sering dilakukan akan mengakibatkan iritasi pada kulit, linu pada kemaluan, penurunan batas orgasme, pendarahan pada kemaluan yang menyebabkan organ kelamin berwarna ungu, bengkak, gangguan keprilakuan, gangguan kepribadian serta gangguan kehidupan s_ksual dengan pasangan. Nah, untuk mengatasi hal tersebut sebenarnya banyak cara melampiaskannya pada yang tepat.
Melansir di rubik tanya jawab pada Alodokter.com seorang single yang mempertanyakan “bagaimana cara mengatasi nafsu syahwat yang tinggi” dokter Aqsha Tiara Viazelda memaparkan faktor utama tidak bisanya melampiaskan nafsu syahwat pada yang masih berstatus single ialah kurangnya pengendalian diri untuk mengalihkan kondisinya. Hal tersebut bisa dialihkan dengan melakukan kegiatan positive seperti olahraga, makan bergizi, melakukan hobi, beribadah serta melakukan aktifitas yang membakar kalori bisa dilakukan. Selain itu dokter Aqsha menyarankan jangan membiarkan diri sendirian, berkomunikasi dan mendekatkan diri dengan keluarga serta aktif dalam lingkungan sosial. Jika merasa terganggu dengan nafsu s_ksualnya bisa berkonsultasi ke psikolog untuk melakukan terapi dan membantu mengatasinya, ujar dokter Aqsha Tiara Viazelda dikutip dari Alodokter.com (04/07/17).
Dampak Negatif dan Sisi Positive Masturbasi
Masturbasi adalah tindakan merangsang diri sendiri atau orang lain dengan cara menyentuh, meraba, atau memijat organ kelamin sendiri. Tujuannya untuk mencapai kesenangan dan sensasi seperti yang dirasakan seperti saat mencapai orgasme atau klimaks pada hubungan badan. Pria umumnya melakukannya dengan meraba p_nis, sementara wanita menyentuh dan memainkan klitoris serta area di sekitar kemaluannya, melansir “Sisi Positif Dan Negatif Masturbasi” dari Alodokter.com.
Melakukan masturbasi tidak menyebabkan kebutaan, menimbulkan kegilaan, menjadi pemicu jerawat, atau tumbuhnya rambut pada telapak tangan, kegiatan s_ksual yang relatif aman karena tidak mendatangkan risiko terkena penyakit menular s_ksual (PMS) jika dilakukan sendiri. Selain itu tidak akan berdampak kepada kemampuan pria dalam memproduksi sp_rma. Sp_rma dapat diproduksi terus-menerus oleh pria. Pada pengidap gangguan, seperti disfungsi s_ksual pada orang dewasa, masturbasi bisa direkomendasikan oleh terapis sebagai cara merasakan pengalaman orgasme bagi pasien wanita atau menunda klimaks pada pasien pria. Meskipun begitu, tentu saja manfaat kesehatan dari hubungan s_ksual dengan pasangan jauh lebih baik dari masturbasi.
Melansir di rubik tanya jawab pada Alodokter.com seorang single yang mempertanyakan “bagaimana cara mengatasi nafsu syahwat yang tinggi” dokter Aqsha Tiara Viazelda memaparkan faktor utama tidak bisanya melampiaskan nafsu syahwat pada yang masih berstatus single ialah kurangnya pengendalian diri untuk mengalihkan kondisinya. Hal tersebut bisa dialihkan dengan melakukan kegiatan positive seperti olahraga, makan bergizi, melakukan hobi, beribadah serta melakukan aktifitas yang membakar kalori bisa dilakukan. Selain itu dokter Aqsha menyarankan jangan membiarkan diri sendirian, berkomunikasi dan mendekatkan diri dengan keluarga serta aktif dalam lingkungan sosial. Jika merasa terganggu dengan nafsu s_ksualnya bisa berkonsultasi ke psikolog untuk melakukan terapi dan membantu mengatasinya, ujar dokter Aqsha Tiara Viazelda dikutip dari Alodokter.com (04/07/17).
Dampak Negatif dan Sisi Positive Masturbasi
Masturbasi adalah tindakan merangsang diri sendiri atau orang lain dengan cara menyentuh, meraba, atau memijat organ kelamin sendiri. Tujuannya untuk mencapai kesenangan dan sensasi seperti yang dirasakan seperti saat mencapai orgasme atau klimaks pada hubungan badan. Pria umumnya melakukannya dengan meraba p_nis, sementara wanita menyentuh dan memainkan klitoris serta area di sekitar kemaluannya, melansir “Sisi Positif Dan Negatif Masturbasi” dari Alodokter.com.
Melakukan masturbasi tidak menyebabkan kebutaan, menimbulkan kegilaan, menjadi pemicu jerawat, atau tumbuhnya rambut pada telapak tangan, kegiatan s_ksual yang relatif aman karena tidak mendatangkan risiko terkena penyakit menular s_ksual (PMS) jika dilakukan sendiri. Selain itu tidak akan berdampak kepada kemampuan pria dalam memproduksi sp_rma. Sp_rma dapat diproduksi terus-menerus oleh pria. Pada pengidap gangguan, seperti disfungsi s_ksual pada orang dewasa, masturbasi bisa direkomendasikan oleh terapis sebagai cara merasakan pengalaman orgasme bagi pasien wanita atau menunda klimaks pada pasien pria. Meskipun begitu, tentu saja manfaat kesehatan dari hubungan s_ksual dengan pasangan jauh lebih baik dari masturbasi.
Menikah Adalah Solusi Terbaik Via Hipwee.com |
Apakah Solusi Terbaiknya?
Menikah memang solusi yang tepat untuk mengindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti pergaulan bebas, mengkonsumsi barang terlarang, dll. Sebagaimana yang sudah di jelaskan dalam Al-quran surat An-Nur ayat 32-33, “Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya”. Bagi yang belum mampu memiliki kesanggupan untuk menanggung beban perkawinan hendaklah menempuh cara lain utnuk menjaga kesucian diri mereka, seperti puasa, olah raga dan olah pikir.
Kesimpulannya menikah adalah solusi yang tepat untuk mengatasi hal tersebut, namun jika masih belum mampu memberi nafkah secara lahir sebaiknya gunakan masa-masa single Anda dengan hal-hal yang lebih produktif dan berkarya, berusaha disertai doa sampai Alloh SWT memampukan sampai ke pelaminan. Jangan sampai menyia-nyiakan masa muda Anda dengan hal yang tidak berguna.
Menikah memang solusi yang tepat untuk mengindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti pergaulan bebas, mengkonsumsi barang terlarang, dll. Sebagaimana yang sudah di jelaskan dalam Al-quran surat An-Nur ayat 32-33, “Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya”. Bagi yang belum mampu memiliki kesanggupan untuk menanggung beban perkawinan hendaklah menempuh cara lain utnuk menjaga kesucian diri mereka, seperti puasa, olah raga dan olah pikir.
Kesimpulannya menikah adalah solusi yang tepat untuk mengatasi hal tersebut, namun jika masih belum mampu memberi nafkah secara lahir sebaiknya gunakan masa-masa single Anda dengan hal-hal yang lebih produktif dan berkarya, berusaha disertai doa sampai Alloh SWT memampukan sampai ke pelaminan. Jangan sampai menyia-nyiakan masa muda Anda dengan hal yang tidak berguna.