SELAMATKAN ANAK-ANAK KITA DARI BAHAYA SKIP CHALLENGE
Berikut saya baca postingan dari mas Isa Ansori
“Bagi para Orang Tua, Guru dan Kepala Sekolah
Hati hati!!!
Sekarang sedang beredar #SkipChallenge atau pass out challenge di kalangan remaja. Beredar gencar di youtube dan facebook. Permainannya dengan cara menekan dada sekeras kerasnya selama beberapa waktu dan menyebabkan anak tsb kejang dan pingsan. Setelah beberapa saat anak akan siuman. Banyak anak menganggap ini pengalaman yang menegangkan dan menyenangkan.
Tanpa mereka sadari, sebetulnya mereka pingsan karena asupan oksigen ke otak terhenti beberapa saat. Dan hal itu menyebabkan kerusakan sel-sel otak. Bisa berakibat fatal, kerusakan otak atau kelumpuhan. Efek lain adalah keinginan untuk mengulangi dengan intensitas yang lebih besar. Hal ini dikarenakan anak merasakan sensasi tertentu dan merasa tertantang.
Edukasi dan awasi anak kita sebelum terlambat.”
Perkenankan saya ikut menyumbang pendapat, mengapa permainan Skip Challenge (SC) ini berbahaya
#Apa_itu_Permainan_SKIP CHALLENGE
Saat ini sedang naik daun permainan Permainan SC adalah permainan yang dilakukan dua orang anak atau lebih, dimana salah seorang bersandar ke dinding atau obyek lainnya, lalu kemudian dadanya ditekan oleh seorang atau lebih sekeras-kerasnya beberapa saat, sehingga mengalami kesulitan untuk bernafas dan ketika dilepaskan maka orang atau anak tersebut mengalami kekurangsadaran, kejang-kejang, pingsan, atau bahkan meninggal.
#Prosedur
Prosedur permainan ini, sebelum anak ditekan dadanya, anak ini dipersilahkan duduk dan megambil nafas panjang, biasanya 10 kali, bisa 10 kali ambil nafas atau 10 kali hitungan. Setelah itu anak tersebut berdiri dan bersandar pada dinding atau obyek lainnya. Teman (bila hanya seorang) atau teman-temannya (bila lebih dari seorang) kemudian menekan dada anak itu sampa anak itu tidak bisa bernafas dalam jangka waktu beberapa menit. Begitu dilepas tekanan pada dadanya, biasanya anak ini langsung roboh, jatuh, mengalami kekurangsadaran sampai pingsan, bisa juga disertai gejala kejang-kejang bahkan sampai kematian
#Mengapa_permainan_ini_disenangi_anak2…???
Pertama, permainan ini relative baru di dunia anak-anak kita dan ada kecenderungan anak-anak senang dan bangga bisa mencoba yang baru
Kedua, permainan ini mendatangkan tantangan, meningkatkan kadar adrenalin dalam darah dan anak-anak senang akan tantangan
Ketiga, permainan ini mendatangkan ketagihan (addictive), sehingga sekali mencoba ada keinginan untuk mencoba, mencoba dan mencoba lagi
#Mengapa_permainan_SKIP CHALLENGE_ini_menyebabkan_ketagihan?
Saat tubuh mengalami masalah atau rasa sakit, secara otomatis mekanisme pertahanan diri (self deffence mechanism) akan bekerja. Ketika tubuh mengalami rasa sakit maka tubuh akan berusaha menentarlisir rasa sakit itu dengan mengeluarkan hormon yang memacu produksi endomorphin, morfin yang diproduksi oleh tubuh sendiri. Karena itu ketika seorang pemain sepak bola saat mengalami cedera saat bermain, tidak akan begitu merasakan rasa sakitnya karena zat endomorphine tadi bekerja.
Berikut saya baca postingan dari mas Isa Ansori
“Bagi para Orang Tua, Guru dan Kepala Sekolah
Hati hati!!!
Sekarang sedang beredar #SkipChallenge atau pass out challenge di kalangan remaja. Beredar gencar di youtube dan facebook. Permainannya dengan cara menekan dada sekeras kerasnya selama beberapa waktu dan menyebabkan anak tsb kejang dan pingsan. Setelah beberapa saat anak akan siuman. Banyak anak menganggap ini pengalaman yang menegangkan dan menyenangkan.
Tanpa mereka sadari, sebetulnya mereka pingsan karena asupan oksigen ke otak terhenti beberapa saat. Dan hal itu menyebabkan kerusakan sel-sel otak. Bisa berakibat fatal, kerusakan otak atau kelumpuhan. Efek lain adalah keinginan untuk mengulangi dengan intensitas yang lebih besar. Hal ini dikarenakan anak merasakan sensasi tertentu dan merasa tertantang.
Edukasi dan awasi anak kita sebelum terlambat.”
Perkenankan saya ikut menyumbang pendapat, mengapa permainan Skip Challenge (SC) ini berbahaya
#Apa_itu_Permainan_SKIP CHALLENGE
Saat ini sedang naik daun permainan Permainan SC adalah permainan yang dilakukan dua orang anak atau lebih, dimana salah seorang bersandar ke dinding atau obyek lainnya, lalu kemudian dadanya ditekan oleh seorang atau lebih sekeras-kerasnya beberapa saat, sehingga mengalami kesulitan untuk bernafas dan ketika dilepaskan maka orang atau anak tersebut mengalami kekurangsadaran, kejang-kejang, pingsan, atau bahkan meninggal.
#Prosedur
Prosedur permainan ini, sebelum anak ditekan dadanya, anak ini dipersilahkan duduk dan megambil nafas panjang, biasanya 10 kali, bisa 10 kali ambil nafas atau 10 kali hitungan. Setelah itu anak tersebut berdiri dan bersandar pada dinding atau obyek lainnya. Teman (bila hanya seorang) atau teman-temannya (bila lebih dari seorang) kemudian menekan dada anak itu sampa anak itu tidak bisa bernafas dalam jangka waktu beberapa menit. Begitu dilepas tekanan pada dadanya, biasanya anak ini langsung roboh, jatuh, mengalami kekurangsadaran sampai pingsan, bisa juga disertai gejala kejang-kejang bahkan sampai kematian
#Mengapa_permainan_ini_disenangi_anak2…???
Pertama, permainan ini relative baru di dunia anak-anak kita dan ada kecenderungan anak-anak senang dan bangga bisa mencoba yang baru
Kedua, permainan ini mendatangkan tantangan, meningkatkan kadar adrenalin dalam darah dan anak-anak senang akan tantangan
Ketiga, permainan ini mendatangkan ketagihan (addictive), sehingga sekali mencoba ada keinginan untuk mencoba, mencoba dan mencoba lagi
#Mengapa_permainan_SKIP CHALLENGE_ini_menyebabkan_ketagihan?
Saat tubuh mengalami masalah atau rasa sakit, secara otomatis mekanisme pertahanan diri (self deffence mechanism) akan bekerja. Ketika tubuh mengalami rasa sakit maka tubuh akan berusaha menentarlisir rasa sakit itu dengan mengeluarkan hormon yang memacu produksi endomorphin, morfin yang diproduksi oleh tubuh sendiri. Karena itu ketika seorang pemain sepak bola saat mengalami cedera saat bermain, tidak akan begitu merasakan rasa sakitnya karena zat endomorphine tadi bekerja.
Kita juga tahu salah satu tanda bahwa seorang pria itu bunuh diri dengan menggantung diri adalah keluarnya sperma dari kelaminnya. Hal itu terjadi ketika otak orang yang bunuh diri itu mulai kekurangan oksigen, maka tubuh akan berontak untuk melepaskan diri dari jeratan dilehernya. Pada saat itulah endomorphine mulai diproduksi oleh tubuh untuk menetralisir rasa sakit. Karena jeratan itu tidak bisa lepas maka kekurangan oksigen di otak semakin hebat dan rasa sakit semakin hebat, tubuh berontak mengejang semakin hebat, pada saat itu si pembunuh diri mengalami puncak orgasme dengan ejakulasi atau mengeluarkan sperma. Demkian pula saat anak yang bermain SC tadi otaknya mulai kekurangan oksigen maka tubuhnya mulai memproduksi endomorphine dan akan mendatangkan kenikmatan sebagaimana pemakai narkoba menggunakan morfin. Karena itu kadang-kadang tubuh si anak yang bermain SC mengalami kejang-kejang, karena di samping tubuh dan terutama otak kekurangan oksigen, anak yang bersangkutan juga merasakan orgasme meski belum sampai puncaknya yang pada anak laki-laki mengeluarkan sperma, tapi anak tersebut sudah merasakan kenikmatan gairah akibat zat endomorphine dalam darahnya, sehingga sebenarnya SC ini juga sebagai salah satu teknik MASTURBASI baik bagi anak laki-laki atau perempuan.
#Mengapa_menyebabkan_ketagihan_dan_ingin_mengulang…???
Rasa nikmat yang disebabkan oleh endomorphine seperti rasa nikmat yang disebabkan oleh narkoba, khususnya morfin. Rasa nikmat ini akan menyebabkan anak cenderung untuk mengulang, mengulang dan mengulang lagi. Sebagaimana pada ketagihan morfin yang semakin lama semakin membutuhkan dosis yang lebih banyak untuk memperoleh rasa nikmat pada tingkat yang sama, pada permainan ini selain mengulang, mengulang dan mengulang lagi, juga diperlukan tekanan pada yang semakin kuat dan durasi waktu yang semakin lama.
#Mengapa_SKIP CHALLENGE_berbahaya…???
Pertama permainan ini dilakukan dengan memanipulasi jumlah asupan oksigen ke otak. Kekurangan oksigen pada otak dalam waktu tertentu bisa menyebabkan cacat permanen pada otak, seperti pada orang stroke yang pembuluh darah otaknya tersumbat atau pecah. Bila anak mengalami tekanan cukup lama di dadanya sehingga tidak bisa bernafas, maka selain mengalami kenikmatan akibat morfin made in tubuh sendiri, bisa juga anak mengalami cacat otak mulai dari yang paling ringan sampai yang paling berat dan berakibat fatal sampai meninggal
Kedua, anak-anak yang menekan dada temannya, tidak tahu “dosis” yang tepat seberapa kuat dan seberapa lama harus menekan dada temannya. Dari video yang saya lampirkan malah ada kecenderungan karena merasa senang, sambil berteriak gembira mereka akan menekan dada temannya sekuat mungkin dan dalam durasi yang selama mungkin. Padahal tingkat ketahanan tubuh orang berbeda-beda
Ketiga, dikhawatirkan dalam perkembangan kejiwaan berikutnya terjadi kelainan. Pada video yang saya lampirkan kelihatan sekali anak-anak bergembira menekan dada temannya, sementara teman yang mengalami penekanan di dadanya tampak sudah bersiap-siap dan pasrah menerima perlakuan yang menyebabkan kesakitan atau penderitaan. Hal ini merupakan ladan yang subur bagi tumbuhnya kepribadian yang menyimpang, kepribadian sadomasokis. Kepribadian sadistis, yang suka menyakiti dan kepribadian masokhis yang suka merasakan penderitaan dan rasa sakit, sehingga mereka akan lebih rentan menciptakan keluarga dengan KDRT dalam kehidupan keseharian mereka
Karena itu, mohon diamati permainan anak-anak kita, mulai dari anak usia dini sampai usia remaja. Mungkin mereka sekedar meniru dari temannya yang melakukan SC atau meniru dari video. Mari kita cegah tumbuhnya kepribadian menyimpang pada anak-anak kita, baik itu anak kandung, anak murid maupun anak-anak social dari tetangga kita