Banyak BERCINTA bikin INGATAN wanita MENINGKAT !!
Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa hubungan seksual dengan intensitas tinggi mampu memperkuat kemampuan mengingat kata-kata pada wanita.
Bagaimana bisa?
"Hasil ini menunjukkan bahwa PVI (penis-vagina intercourse) mungkin memang memiliki efek menguntungkan pada fungsi memori pada wanita muda yang sehat," ujar para peneliti di McGill University di Montreal, seperti yang dikutip dari Boldsky (2/12).
Studi sebelumnya telah melaporkan bahwa efek menguntungkan hubungan seksual pada fungsi memori terjadi pada hewan. Untuk itu, Larah maunder dan rekan-rekan penelitinya ingin menguji apakah frekuensi hubungan seks terkait dengan fungsi memori juga berlaku pada manusia, lebih tepatnya mahasiswi yang sehat.
Para peneliti meminta 78 wanita heteroseksual berusia 18-29 tahun untuk menyelesaikan paradigma memori komputer yang terdiri dari kata-kata abstrak dan wajah netral. Hasil yang dipublikasikan dalam jurnal Archives of Sexual Behavior menunjukkan bahwa frekuensi seks positif dikaitkan dengan skor memori untuk kata-kata abstrak, tapi tidak pada wajah.
Lebih dalam lagi, para peneliti menemukan bahwa seringnya seks mengakibatkan pertumbuhan jaringan baru di hippocampus - diduga menjadi pusat emosi, memori, dan sistem saraf otonom.
"Karena memori untuk kata-kata tergantung pada sebagian besar hippocampus, sedangkan memori untuk wajah mengandalkan sebagian besar sekitar struktur ekstra-hippocampal," jelas peneliti.
Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa hubungan seksual dengan intensitas tinggi mampu memperkuat kemampuan mengingat kata-kata pada wanita.
Bagaimana bisa?
"Hasil ini menunjukkan bahwa PVI (penis-vagina intercourse) mungkin memang memiliki efek menguntungkan pada fungsi memori pada wanita muda yang sehat," ujar para peneliti di McGill University di Montreal, seperti yang dikutip dari Boldsky (2/12).
Studi sebelumnya telah melaporkan bahwa efek menguntungkan hubungan seksual pada fungsi memori terjadi pada hewan. Untuk itu, Larah maunder dan rekan-rekan penelitinya ingin menguji apakah frekuensi hubungan seks terkait dengan fungsi memori juga berlaku pada manusia, lebih tepatnya mahasiswi yang sehat.
Para peneliti meminta 78 wanita heteroseksual berusia 18-29 tahun untuk menyelesaikan paradigma memori komputer yang terdiri dari kata-kata abstrak dan wajah netral. Hasil yang dipublikasikan dalam jurnal Archives of Sexual Behavior menunjukkan bahwa frekuensi seks positif dikaitkan dengan skor memori untuk kata-kata abstrak, tapi tidak pada wajah.
Lebih dalam lagi, para peneliti menemukan bahwa seringnya seks mengakibatkan pertumbuhan jaringan baru di hippocampus - diduga menjadi pusat emosi, memori, dan sistem saraf otonom.
"Karena memori untuk kata-kata tergantung pada sebagian besar hippocampus, sedangkan memori untuk wajah mengandalkan sebagian besar sekitar struktur ekstra-hippocampal," jelas peneliti.